Senin, 31 Agustus 2009

Musisi dan Eksistensi Online

Teknologi harus dimanfaatkan! Di saat musisi berkarya dan ingin karyanya didengar banyak orang, sementara media mainstream tidak mendukung, di sinilah marketing ala DIY (do it yourself) berperan. Facebook, Myspace, Twitter, Blog, serta Youtube adalah tools yang amat sangat efektif di dunia masa kini. para pengguna internet sekarang lebih banyak meluangkan waktunya di depan layar komputer daripada layar televisi. Anda musisi? Atau punya band? Mulai kampanye online dari sekarang, dan anda akan menuai hasilnya nanti! Mulai dari mana?

Myspace, adalah situs jejaring wajib bagi musisi. Walau popularitasnya sebagai social networking site menurun akibat naiknya Facebook, namun Myspace Music masih menjadi tempat pendengar musik mencari musisi favoritnya. Hampir setiap musisi yang saya kenal memiliki akun Myspace. Mengapa Myspace? Karena tampilan lamannya yang sederhana dan cocok bagi musisi. Ada music player untuk 10 judul lagu anda, tabel jadwal, profil, dan semunya dapat di-customize sesuai kebutuhan. Klik http://www.myspace.com

Youtube, situs video streaming yang sudah menjadi situs pencarian video utama di jagad internet. Mulai sekarang, rekamlah penampilan anda dalam bentuk video dan upload ke Youtube. Manage akun anda dengan baik, pilih tag yang sesuai untuk setiap video anda, berikan judul yang deskriptif, maka anda akan mendapat hits yang cukup banyak, tidak hanya dari Indonesia, tapi dari seluruh dunia. Klik http://www.youtube.com

Facebook, situs jejaring sosial yang usernya sudah sangat banyak di seluruh dunia dan terus bertambah ini mengandalkan live feed kepada dunia situs sosial. Hal ini memungkinkan para usernya untuk mendapat update dari user lain secara otomatis. Di Facebook anda juga bisa menciptakan laman khusus untuk event anda dan mengirim undangan secara online kepada para user, menjadikannya tool yang powerful untuk mempromosikan diri. Klik http://www.facebook.com

Twitter (saya sendiri baru mulai menggunakan), situs micro-blogging yang saat ini sedang naik popularitasnya. Twitter memiliki konsep live feed antara user, yang fokus hanya kepada kalimat-kalimat pendek (status). Anda atau band anda dapat terus mengupdate para pendengar dan fans anda secara cepat dan sangat praktis. Jika anda memiliki banyak follower di Twitter, kemungkinan besar event anda akan selalu ramai penonton. Klik http://www.twitter.com

Blog, bagi saya blog adalah merupakan rumah di dunia maya. Anda dapat menaruh semua pengumuman, update, dan berbagai tulisan anda di blog dan mendapat hits dari berbagai sumber, salah satu yang pasti adalah dari Google search. Jika seseorang kebetulan melakukan search band anda atau nama anda, dengan adanya blog anda, orang itu akan terarah ke sana. Mengapa blog? karena setting up yang sangat praktis. Anda bisa memiliki situs dalam hitungan menit saja karena tempat blog gratisan seperti wordpress adalah merupakan CMS (Content Management System) yang sangat mudah digunakan, bahkan oleh pengguna yang masih baru. Beberapa pilihan untuk blogging secara gratis, http://www.wordpress.com, http://www.blogger.com. Jika nanti anda sudah fasih menggunakan CMS, anda bisa setup blog dengan hosting sendiri, dan menggunkan domain anda sendiri. Insya Allah di masa depan saya akan tulis beberapa tutorial untuk wordpress.

Jadi, tunggu apa lagi? Manfaatkan teknologi dan promosikan diri anda sekarang!

Asal Kata Musik

Kata musik berasal dari kata mousike, dari The Muses (yunani). "The Muses" adalah sebutan untuk sembilan dewi2 anak perempuan Zeus dengan salah seorang istrinya, Mnemosyne (artinya: memory). dalam legenda mitologi Yunani, Zeus adalah king of gods. "The Muses" ini menjadi perwakilan untuk seni dan science, serta menjadi inspirasi bagi siapapun yang mengejar prestasi di bidang tersebut.

Berikut kesembilan muses dengan atribut masing2:
-Kleio, sejarah
-Euterpe, permainan flute
-Thalia, komedi
-Melpomene, tragedi
-Terpsichore, tarian
-Erato, puisi cinta
-Polymnia, musik suci
-Ourania, astrologi
-Kalliope, syair kepahlawanan

Jika kita lihat nama2 mereka serta atributnya, itu semua tercakup
dalam kata "musik". Dan untuk menambahkan, nama dari ibu mereka adalah Mnemosyne yang
artinya memori. Bukankah dalam musik kita dapat menemukan semua elemen di atas?

Pembajakan

Tidak hanya di industri musik, pembajakan terjadi juga di industri yang berkaitan dengan piranti digital lainnya seperti film dan software. Di indonesia, pembajakan terjadi tanpa batas. Memang ada aturan hukum yang jelas untuk melarang pembajakan tersebut. namun tidak ada pelaksanaan yang jelas dan kontinu untuk menyelesaikan persoalan ini. Paling-paling hanya berlangsung satu bulan secara serentak dan bulan berikutnya akan muncul lagi dan tidak ada tindakan yang dilakukan. Aksi yang dilakukan umum nya adalah pemeriksaan dan sweeping di tempat yang berpotensi untuk terjadi transaksi jual-beli CD, VCD atau DVD bajakan.

Berbagai pihak mempersoalkan tentang pembajakan. Apa yang sebenarnya dimaksud dengan "pembajakan"? Apakah yang dimaksud membajak CD adalah dengan explisit menggandakan CD tersebut? Bagaimana jika hanya mengcopy satu lagu atai satu file saja? Pembajakan adalah penggunaan file digital yang memiliki hak cipta untuk sebuah tujuan komersial tanpa membayarkan royalti kepada pemegang hak cipta. Bila kita berbicara secara jelas berdasakan definisi tersebut, maka pembajakan dapat diartikan dengan solid tanpa ambiguitas tertentu.

Maka berdasarkan pengertian tersebut, pembajakan adalah meliputi: menggunakan sebuah lagu sebagai background musik dalam video komercial, misalnya video dokumentasi pernikahan yang menggunakan Event organizer, apa lagi yang berbudget ratusan juta. Pasti dokumentasi video nya mahal. Masakan tidak membayar royalti? Dokumentasi video seminar, terutama seminar-seminar motivasi Multilevel marketing yang berani meng-claim beromzet Miliaran Rupiah perbulan. Seharusnya Hal ini benar-benar menjadi perhatian pemerintah. Di celah sekecil itu masih ada kegiatan pemerkosaan terhadap hak cipta para musisi. Perhatian pemerintah juga harus diarahkan kepada pembajakan yang secara terang-terangan menjual di pinggri jalan. Pemasok adalah kunci utama untuk mematahkan lingkaran setan ini.
Bila kita sempat bepergian ke Pulau Bali. Kita akan tercengang malu melihat ekspresi para wisatawan keheranan melihat banyaknya CD bajakan yang dijual di daerah Kuta. Harusnya kita sebagai bangsa yang berpendidikan, malu.
Data yang ada pada Asoiasi Rekaman Indonesi menyebutkan bahwa tahun 1996 jumlah peredaran CD bajakan mencapai 23.068.225 dan terus naik menjadi 385.701.129. Pada tahun 2007 angka tersebut mencapai 443.556.289.

Lalu, siapa yang salah? Pemerintah atau kita sebagai warga negara? Kita semua salah dalam hal ini. Pemerintah salah karena tidak cepat dan tidak kontinu secara sungguh-sungguh menanggulangi pembajakan CD. Pemerintah juga salah karena tidak membatasi harga jual yang masuk akal sesuai dengan daya beli masyarakat. Kita juga salah karena terlena dengan harga murah. Walaupun sudah kaya masih tertarik untuk membeli bajakan.
Bagaimana solusi nya?

Solusinya adalah kerjasama dari semua pihak. Pemerintah harus menetapkan pajak dan harga yang masuk akal untuk dibeli oleh konsumen indonesia. Sangat tidak masuk akan menjual CD seharga 150.000 disaat orang antri membeli BBM untuk mencukupi kebutuhan pangan nya. Maka membeli bajakan seharga 5000 Rupiah adalah solusi bagi mereka yang juga ingin mendengarkan musik.

Pemerintah juga seharusnya mendorong berkembanganya bisnis persewaaan VCD atau DVD original. Dengan adanya persewaan CD atau DVD original maka secara tidak langsung akan memberik peluang bagi konsumen untuk mengeluarkan uang sejumlah yang merekan keluarkan untuk membeli CD atau DVD bajakan.
Kita harus tahu diri dan bisa menempatkan diri. Bila kita merasa diri kita mampu untuk membeli CD original maka kita seharusnya membeli CD original tersebut. Salah satu solusi yang patutu diacungi jempol adalah usaha seorang artis untuk menjual lagu perbiji.

Antara Jazz dan Klasik

Apakah musik jazz dan klasik terpisah jauh? Ini merupakan pertanyaan klasik di benak banyak orang. Dengan jazz yang identik dengan kebebasan berimprovisasi dan klasik yang identik dengan memainkan musik yang tertulis di kertas. Sebetulnya mengidentifikasikan kedua jenis musik tersebut seperti itu kurang tepat, karena keduanya memiliki pendalaman yang lebih jauh dari sekedar improvisasi dan membaca not balok. Sebetulnya jazz dan klasik tidak dapat dipisahkan. Apalagi jika kita melihat sejarah perjalanan musiknya. Kita mengetahui bagaimana musik klasik dari eropa berbenturan dengan blues dari afrika, di atas “wajan” benua amerika.

Banyak musisi yang masih berada di dalam pelatihan formal merasa takut untuk menyebrang ke dua dunia itu. Katakanlah Fero, pianis klasik yang juga belajar trumpet. Ia mengalami ketakutan saat belajar jazz, ia akan kehilangan feel klasiknya, karena gaya permainan jazz yang swinging dan laid back. Namun tidak semuanya seperti itu, pianis/vokalis jazz Deviana Daudsjah adalah lulusan piano klasik dan bukan jazz.

Banyak musisi yang tidak segan untuk berkecimpung di kedua dunia itu jazz dan klasik, dengan mengetahui dan menyadari bahwa hal itu membutuhkan komitmen yang luar biasa agar bisa menjalankan keduanya dengan baik. Salah satunya adalah Wynton dan Branford Marsalis. Kakak beradik jazz ini memiliki prestasi yang tidak tanggung-tanggung di dunia jazz maupun klasik.

Senin, 10 Agustus 2009

RiffRaffGrape